Indahnya Berumah Tangga Bag 1


Kebahagiaan adalah kalimat yang amat dekat dengan kehidupan kita. Sebab setiap manusia mendamba kebahagiaan didalam hidupnya terlebih adalah didalam hidup berumah tangga. Tidak ada orang yang melakukan pernikahan dengan harapan agar hidupnya susah. Akan tetapi kebahagiaan dalam rumah tangga bagi sebagian orang benar-benar sebagai mutiara yang hilang. Mereka terus berusaha untuk mencarinya dengan beragam usaha akan tetapi kebahagiaan tidak kunjung mereka temui. Hal itu bukan karena kebahagiaan tidak bisa dicari akan tetapi karena yang mencarinya tidak tahu dimana tempatnya, bagaimana cara mencarinya. Orang yang mencari sesuatu yang hilang akan capek dalam pencariannya dan bahkan bisa saja menuai kegagalan biarpun yang dicari amat dekat dari dirinya. Permasalahanya adalah ia tidak tahu dimana tempatnya dan bagaimana mencarinya. Begitu juga dengan makna kebahagiaan yang sebenarnya amat dekat dan mudah untuk kita dapatkan akan tetapi karena kita salah mencarinya hingga tidak kunjung kita temui.

Kebahagian itu bukan di gedung yang megah atau pantai yang indah, akan tetapi tempatnya adalah dihati kita. Maka sungguh akan sia-sia siapapun yang mencari kebahagiaan yang tidak disadari keberadaannya ada didalam hati. Sepasang suami istri bisa saja menciptakan keindahan dalam rumah tangganya hanya dengan masak bersama didapur di saat hari libur. Hal lain yang harus kita perhatikan untuk mendapatkan kebahagiaan adalah bagaimana cara mencarinya. Didalam segala hal seseorang akan amat tertolong menyelesaikan masalahnya jika bertanya kepada ahlinya. Dalam hal kebahagiaan dalam rumah tangga, kita juga harus bertanya kepada guru kebahagiaan sejati yang tidak hanya mengajari kita bagaimana berbahagia di dunia ini. Lebih dari itu kebahagiaan yang di ajarkan kepada kita adalah kebahagiaan didunia yang di sambung dengan kebahagiaan di akhirat. Guru kebahagian sejati itu adalah Rasulullah SAW.
Yang belajar ilmu kebahagiaan kepada selain Rasulullah akan capek dan sia-sia dalam usahanya. Alangkah banyaknya kebahagiaan semu yang ditawarkan pengelola obyek wisata atau hiburan. Dan alangkah banyaknya orang-orang yang tertipu menerima tawaran tersebut meskipun harus membayar mahal. Akan tetapi ternyata yang didapat adalah kebahagiaan semu sesaat. Sepasang suami istri bisa saja tertawa di tempat itu sesaat, akan tetapi sesampai dirumah atau bahkan di perjalanan pulang permasalahan yang dirasa menggangu kebahagiaanya muncul kembali. Bahkan bisa saja yang di anggap hiburan tersebut ternyata justru menjadi benih perselisihan penghancur kebahagiaan. Itu belum kesusahan yang di rasakan kelak di akhirat karena kemaksiatan yang dilakukan di anggap sebagai hiburan untuk menggapai kebahagiaan.
Menikmati pemandangan yang indah dan menghayati suasana yang damai di tempat-tempat tertentu memang bukan suatu yang terlarang, asalkan dibarengi dengan tatakrama dan aturan yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW. Akan tetapi yang sungguh dikhawatirkan adalah jika seseorang menganggap kebahagiaan harus didapat ditempat atau dengan cara seperti itu.
Ada beberapa hal yang harus di mengerti sebagai kunci-kunci kebahagiaan yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW, Yang siapapun jika lalai atau tidak tahu akan kunci-kunci tersebut maka sungguh orang tersebut amat jauh dari kebahagiaan yang sesungguhnya.

Bersambung Di Bagian 2 . . . . .