SYARAT-SYARAT BERDAKWAH :

             
  1. Insyaf
Maknanya jika kamu tidak tahu maka bilang tidak tahu, tidak malu bertanya disaat tidak tahu (tidak ngarang). Tidak malu  Untuk mengatakan tidak tahu jika memang tidak tahu, karena ilmu adalah amanat.
Dalam hal ini seorang DAI pemula harus membawa notes/buku untuk mencatat hal-hal yang tidak diketahui untuk ditanyakan atau untuk mencatat pengetahuan yang baru ditemukan.

  1. Hikmah
Menyampaikan dakwah dengan penuh kebijaksanaan seperti dokter yang memberikan obat dengan dosis yang tepat, artinya, didalam berdakwah seorang ustadz harus memahami lingkungan, keadaan, tempat, pengetahuan  serta budaya yang melekat pada umat agar dakwah yang kita sampaikan tepat sasaran.
Hikmah yang sesungguhnya  Bukan berarti kita harus keras saja/lembut saja, tetapi hikmah itu harus sesuai dengan keadaan orang yang diajak. Itu adalah hikmah yang diajarkan Rasulullah dengan Bil Hikmati .
Hikmah ini lebih menunjukan perilaku atau hal (menekankan makna dakwah) seorang DAI

Habib Hasan Baharun Mancing Uang

 
 
Di pertengahan  keheningan malam malam  ust segaf baharun dibangunkan oleh ayahanda beliau Al Habib Hasan Bin Ahmad Baharun,  “segaf !, ikut abi (ayah), kita jalan jalan”,  “pertengahan malam ni kita jalan jalan ?, ngapain ?”,  “kita jalan jalan mancing !,ayo ikut aja abi,”, “mancing ?, mancing apa tengah malam ?”, “kita mancing uang !!” Ust Segaf Baharun bangkit dari ranjang menaati beliau namun mimik wajah heran tentunya  masih berbekas jelas, ust segaf baharun menemani ayahanda beliau jalan jalan di keheningan malam yang gelap menuju pasar bangil, di pasar bangil nampak jelas sejauh mata memandang di samping setiap beberapa bangunan,  fakir miskin tertidur , tukang becak yang letih bekerja malam hingga tertidur lelap, tangan terlipat dijadikan sebagai bantalan kepalanya yang sudah lunglai, terlelap pulas dalam posisi duduk , mereka para tukang becak sudah terbiasa tidur demikian saat kantuk lebih dahulu tiba ketika penantian penumpang tak juga datang, beberapa pemulung dengan beberapa kantong berisi beragam plastik dan besi hasil seharian mengais rezeki dengan setia menemani mereka, nampak keringat peluh bagaikan air keruh mengalir di kening para pemulung, letih seharian menentang panasnya matahari dan debu angin malam, para pengemis renta dengan mata tertutup berusaha mengusir setiap nyamuk yang hinggap, Habib Hasan Baharun Mengeluarkan lembaran lembaran uang lima ribuan yang keseluruhannya berjumlah 200.000.  masing masing lembaran lima ribuan diselipkan di saku saku para fakir miskin, tukang becak, pemulung, yang terlelap pulas di setiap sudut penjuru pasar sambil melawan dinginnya angin malam , namun ternyata uang yang dibagikan tidak habis, beliau pun tidak segera pulang, namun masih mencari mereka yang tidur pulas di pasar bangil hingga uang 200.000 seluruhnya dibagikan, tentunya lembaran lima ribuan nilai yang sangat besar ketika itu



Ust Segaf bin Hasan Baharun
Keesokan harinya, Habib Hasan Baharun memberikan kabar gembira kepada Ust Segaf Baharun, beliau menceritakan hasil “mancing uang” di pasar bangil semalam, ternyata hari itu uang 200.000 digantikan Allah dengan rezeki dari berbagai penjuru, jumlah keseluruhannya tidak kurang dari 20.000.000 Rupiah, yang keseluruhannya sepenuhnya digunakan untuk kebutuhan pesantren dan para santri , acara “mancing uang” Habib Hasan Baharun tentunya adalah ketulusan beliau untuk peduli pada mereka yang membutuhkan dan keteguhan keyakinan beliau pada Ayat Allah

"و من يتقى الله يجعل له مخرجا و يرزقه من حيث لا يحتسب"
مثل الذين ينفق أموالهم فى سبيل الله كمثل حبة أنبتت سبع سنابل فى كل سنبلة مائة حبة, و الله يضاعف لمن يشاء و الله واسع عليم"
 
GEBYAR HIJRIYAH DI CIREBON DIHADIRI RIBUAN UMMAT MUSLIM CIREBON - Ulama Besar  Buya Yahya menyampaikan tausiahnya dalam GEBYAR HIJRIYAH di tanah Caruban, Alun-Alun Kejaksan, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Sabtu (31/12/2011) malam. Ribuan ummat muslim sewilayah tiga Cirebon datang menggunakan pakaian serba putih. Acara ini bertujuan sebagai titik kilas balik untuk merenungi berbagai peristiwa yang terjadi selama satu tahun baik bencana alam, kerusuhan, kecelakaan yang terus menerus menimpa Cirebon.Dalam tausiahnya beliau menjelaskan tentang prinsip-prinsip dakwah diantaranya adalah bahwa Pandanglah orang lain sebagai lahan pahala.
 dan beliau juga menyampaikan bahwa insya Allah acara Gebyar Hijriyah ini akan dilaksanakan rutinan setiap tahun.

@am